BERITA.Com
Sebanyak 200 desa yang dinilai rentan peredaran narkoba di Jabar akan menjadi Desa Siaga Narkoba dengan dilibatkan berbagai kalangan untuk melakukan kewaspadaan dini dan melakukan upaya preventif guna menangkal peredaran narkoba lewat pendirian posko. Pecanangan Desa Siaga Narkoba tingkat Jabar ini dimulai di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kab.Ciamis pada Kamis 8 April 2010 lalu.
"Kita targetkan ada 200 desa siaga narkoba di Jabar. Jumlah desa siaga narkoba ini mengacu pada jumlah desa peradaban di Jabar. Tiap kabupaten dan kota di Jabar kita canangkan ada desa siaga narkobanya. Dan kita memulainya dari Desa Cibeureum ini," tegas Wagub Jabar yang juga Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jabar, H Dede Yusuf saat pencanangan Desa Siaga Narkoba di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Ciamis.
Pada saat pencanangan Desa Siaga Narkoba tersebut Dede Yusuf yang didampingi Wabup Ciamis Drs H Iing Syam Arifin disambut seni bebegig dan diusung dengan buroq mirip sisingaan. Desa yang terpilih menjadi Desa Siaga Narkoba, menurut Dede adalah desa yang rentan peredaran narkoba dengan karakter masyarakat yang kebanyakan punya mobilitas tinggi, daerah perlintasan dan perbatasan.
"Dengan adanya Desa Siaga Narkoba ini keterlibatan seluruh elemen warga akan mengurangi ruang gerak penyebaran dan pengedaran narkoba. Jangan biarkan anak-anak muda kita banyak nongkrong tanpa kegiatan yang positif, arahkanlah mereka pada kegiatan-kegiatan yang berguna seperti keagamaan, olahraga, maupun kesenian dan hal yang menguntungkan lainnya," ingat Dede sambil menuturkan di Jabar sekitar 800 ribu orang menjadi korban penyelahgunaan narkoba.
Dalam kesempatan itu, Wagub Dede Yusuf memperkenalkan posko siaga narkoba yang dilengkapi dengan fasilitas internet guna menyosialisasikan bahaya-bahaya penyalahgunaan narkotika kepada masyarakat. Baik generasi muda maupun kalangan orang tua.
“Desa Siaga Narkotika ini baru pertama kali dibentuk di Provinsi Jabar, salah satunya di Sukamantri. Ini dimaksudkan sebagai upaya untuk melakukan pencegahan dini peredaran narkotika di wilayah Jawa Barat karena Sukamantri merupakan daerah perbatasan antara Ciamis dengan Kuningan serta dengan Tasikmalaya dan Sumedang,” paparnya.
Karena itu, lanjut Dede Yusuf, BNP Jawa Barat meresmikan atau membuat desa peduli narkoba yang fungsinya sebagai wahana peyuluhan kepada warga mengenai bahaya narkoba. Selain itu, menekan angka peredaran narkoba di Jawa Barat.
Dengan dicanangkannya Desa Cibeureum sebagai salah Desa Siaga Narkoba tingkat Jawa Barat , menurut Camat Sukamantri Drs.H.Adang Darajat MM, merupakan kebanggaan tersendiri karena telah dipercaya dalam upaya pemberantasan narkoba dan sekaligus tantangan berat yang harus dihadapi.Desa Cibeureum yang berada Desa di kawasan Ciamis Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Majalengka itu dinilai rawan peredaran narkoba.
"Selain berada di daerah perbatasan, Desa Cibeureum ini merupakan profil desa urban yang tingkat mobilitas masyarakatnya cukup tinggi," ujarnya.
Dengan dipilihnya Desa Cibeureum sebagai desa siaga narkoba tingkat Jabar menurut Adang Daradjat, maka di desa tersebut kini telah ada kelompok-kelompok masyarakat yang punya gugus tugas berupa upaya-upaya untuk menangkal peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Kepala Desa Cibeureum Didi Kamsidi mengaku bangga bahwa desanya menjadi pilot project Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Barat. “Desa kami didaulat menjadi desa siaga narkotika, karena selama ini masyarakat desa kami memiliki kepedulian terhadap pencegahan bahaya penyalahgunaan narkotika.”ujarnya.
Sejak menjabat Kepala Desa Cibeureum, Didi Kamsidi senantiasa mengimbau warganya agar berusaha pemerintah maupun aparat kepolisian dalam hal pemberantasan peredaran narkoba, terlebih desanya berbatasan dengan Kab.Majalengka.” Kami pun selalu memberikan penyuluhan mengenai narkoba dan bahayanya, terutama kepada kalangan generasi muda,”jelasnya.(REDI MULYADI)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar